Vitamin D adalah nutrisi esensial yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Manfaatnya antara lain mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengatur suasana hati.
Vitamin D bisa diperoleh dari berbagai makanan seperti jamur, salmon, sarden, tuna, hati sapi, susu, dan kuning telur, serta dari paparan sinar Matahari. Namun, ada beberapa kelompok orang yang berisiko kekurangan vitamin D karena kondisi tubuh atau lingkungan mereka.
Siapa saja yang memerlukan asupan vitamin D ini? Berikut kelompok orang yang membutuhkan asupan vitamin D, sebagaimana dilansir oleh Prevention dan Kompas.com:
1. Orang dewasa di atas 55 tahun
Seiring bertambahnya usia, aktivitas fisik berkurang sehingga sulit mendapatkan cukup paparan sinar Matahari. Selain itu, kulit yang menua tidak bisa mensintesis vitamin D dengan efisien, dan orang lanjut usia sering mengalami patah tulang pinggul akibat kadar vitamin D yang rendah.
2. Pekerja kantoran
Pekerja kantoran menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan sehingga kurang mendapat paparan sinar Matahari. Oleh karena itu, mereka perlu mengonsumsi suplemen atau makanan kaya vitamin D untuk memenuhi kebutuhan harian.
3. Orang dengan kulit lebih gelap
Orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin yang menghambat produksi vitamin D dari sinar Matahari, sehingga perlu mengandalkan makanan dan suplemen untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian.
4. Penderita penyakit radang usus
Vitamin D larut dalam lemak dan penyerapannya bergantung pada kemampuan usus menyerap lemak. Penderita radang usus sering mengalami kesulitan menyerap lemak sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan asupan vitamin D yang cukup.
5. Vegan dan vegetarian
Vitamin D secara alami terdapat dalam produk hewani seperti salmon dan kuning telur. Vegan dan vegetarian perlu mengonsumsi suplemen vitamin D karena tidak mendapatkan cukup dari pola makan mereka.
6. Orang yang memiliki banyak lemak di tubuhnya
Orang dengan persentase lemak tubuh tinggi mungkin mengalami kesulitan dalam distribusi vitamin D ke seluruh tubuh. Mereka perlu meningkatkan konsumsi vitamin D dari makanan dan paparan sinar Matahari serta mengurangi lemak tubuh melalui aktivitas fisik.
7. Orang yang rutin mengonsumsi obat tertentu
Beberapa obat dapat mengganggu metabolisme vitamin D dalam tubuh, seperti kortikosteroid (prednison), obat penurun berat badan (orlistat), dan obat penurun kolesterol (kolestiramin). Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk memastikan asupan vitamin D yang cukup.
8. Sering menderita nyeri sendi dan otot
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot berkepanjangan. Orang yang sering mengalami nyeri ini sebaiknya mengonsumsi vitamin D yang cukup dan melakukan tes darah untuk memastikan penyebabnya.
9. Penderita depresi
Orang dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi. Vitamin D dianggap dapat mempengaruhi hormon dan area otak yang mengatur suasana hati, sehingga penting untuk mencukupi asupan vitamin D.
10. Penderita sakit kepala kronis
Orang dengan kadar vitamin D rendah berisiko dua kali lipat terkena sakit kepala kronis. Vitamin D diyakini membantu melawan peradangan yang menyebabkan migrain dan sakit kepala.